Monday, May 5, 2014

Sebuah Penantian

7 warna terukir indah di ujung pelangi
Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu
Merekah tatkala rinai menyapa
Sesekali terdengar riak bergetar
Tertimpa oleh gurindam yang ikutan malu-malu

Aku terduduk di tepian dermaga nan bening
 Terpaku, menatap pasi bias diri
Berharap, aku dapat melihat bayangan wajahnya yang terlintas.

Tapi, sia-sia sudah usahaku.
Disana tak kutemukan siapa-siapa
Selain potret aku dengan kesendirian

Kekosongan pun mulai mengisi jiwaku yang kering kerontong
Merana dalam kevakuman asa tiada berujung.

Kini ku mulai rindu...
Rindu cara ia, membelai wajahku manja
Rindu akan sentuhan-sentuhan hangat
Ayat-ayat cinta yang pernah dilafadzkan untukku

Rembulanku!
Dimanakah kau kini?
Aku tlah lama berkelana mencari jejakmu yang hilang

Permata hatiku!
Katakanlah, kemana lagi kaki ini harus ku langkah.
Agar aku bisa mendekapmu seperti dulu
Menembus batas tabir, yang mencoba memisahkan kita
Ku mohon, katakanlah!

Lambat laun 7 warna itu tenggelam di peraduan...
Mengabdi pada titah sang penguasa langit

Namun aku percaya, suatu saat nanti
Pelangi itu kan datang kembali
Mempertemukan samudra hati yang tlah lama terpisah raga
Menyatu dan saling memadu kasih, dalam mahligai cinta yang hakiki.

Me

No comments:

Monday, May 5, 2014

Sebuah Penantian

7 warna terukir indah di ujung pelangi
Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu
Merekah tatkala rinai menyapa
Sesekali terdengar riak bergetar
Tertimpa oleh gurindam yang ikutan malu-malu

Aku terduduk di tepian dermaga nan bening
 Terpaku, menatap pasi bias diri
Berharap, aku dapat melihat bayangan wajahnya yang terlintas.

Tapi, sia-sia sudah usahaku.
Disana tak kutemukan siapa-siapa
Selain potret aku dengan kesendirian

Kekosongan pun mulai mengisi jiwaku yang kering kerontong
Merana dalam kevakuman asa tiada berujung.

Kini ku mulai rindu...
Rindu cara ia, membelai wajahku manja
Rindu akan sentuhan-sentuhan hangat
Ayat-ayat cinta yang pernah dilafadzkan untukku

Rembulanku!
Dimanakah kau kini?
Aku tlah lama berkelana mencari jejakmu yang hilang

Permata hatiku!
Katakanlah, kemana lagi kaki ini harus ku langkah.
Agar aku bisa mendekapmu seperti dulu
Menembus batas tabir, yang mencoba memisahkan kita
Ku mohon, katakanlah!

Lambat laun 7 warna itu tenggelam di peraduan...
Mengabdi pada titah sang penguasa langit

Namun aku percaya, suatu saat nanti
Pelangi itu kan datang kembali
Mempertemukan samudra hati yang tlah lama terpisah raga
Menyatu dan saling memadu kasih, dalam mahligai cinta yang hakiki.

Me

No comments: