Merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu
Merekah tatkala rinai menyapa
Sesekali terdengar riak bergetar
Tertimpa oleh gurindam yang ikutan
malu-malu
Aku terduduk di tepian dermaga nan bening
Terpaku, menatap pasi bias diri
Berharap, aku dapat melihat bayangan
wajahnya yang terlintas.
Tapi, sia-sia sudah usahaku.
Disana tak kutemukan siapa-siapa
Selain potret aku dengan kesendirian
Kekosongan pun mulai mengisi jiwaku
yang kering kerontong
Merana dalam kevakuman asa tiada berujung.
Kini ku mulai rindu...
Rindu cara ia, membelai wajahku
manja
Rindu akan sentuhan-sentuhan hangat
Ayat-ayat cinta yang pernah dilafadzkan
untukku
Rembulanku!
Dimanakah kau kini?
Aku tlah lama berkelana mencari
jejakmu yang hilang
Permata hatiku!
Katakanlah, kemana lagi kaki ini harus
ku langkah.
Agar aku bisa mendekapmu seperti
dulu
Menembus batas tabir, yang mencoba
memisahkan kita
Ku mohon, katakanlah!
Lambat laun 7 warna itu tenggelam di
peraduan...
Mengabdi pada titah sang penguasa
langit
Namun aku percaya, suatu saat nanti
Pelangi itu kan datang kembali
Mempertemukan samudra hati yang tlah
lama terpisah raga
No comments:
Post a Comment