Tuesday, March 25, 2014

Surat Untuk Akhwat

Assalamu’alaikum Puspa Fillah...

sudahkah engkau membaca Al-Matsurat hari ini??
Atau justru engkau sedang bermain dengan anak-anak di TPA???
Tebakan ku salah ya???

Ah.. sudahlah..
cukup tau kabarmu saja, aku sudah bahagia.
Awalnya aku ragu untuk menulis surat ini...
Takut dianggap berlebihan dan bukan zamannya surat-menyurat lagi..
Tapi, apa daya...
kalau hati berkata lakukanlah, maka jiwapun sulit menolaknya.

Puspa Fillahku...
Saat ini terlalu sering kita melupakannya...
Saat ini, kita justru mengacuhkannya...
Saat ini, kita pura-pura tak mengenalinya...
Saat ini kita hanya menutup mata bila ia datang menghampiri..
Tidakkah kita takut bila mana penguasa langit dan bumi menariknya satu-satu...
Tidakkah kita khawatir bila yang kita miliki akan musnah binasa...
Masihkah kita mampu berleha-leha dengan segala kebohongan itu???
“Al hayaau minal iman.”

Wahai penghuni-penghuni Jannah-Nya (Amien..)
Kemana kita bawa rasa malu, hingga kita lupa darimana kita berasal..
Mengapa masih banyak orang-orang yang bertopeng muslim berjejer di depan yang bukan Mahramnya...
Tidakkah kita lihat???
Masihkah kita tertawa...

Sahabatku... !!!
Kemarilah...!!!
Bersatulah...!!!
Mari kita rebut kembali rasa malu itu...
Kita bisa, kalau kita bersama..

Sahabat...
Jangan takut..
Allah bersama kita..
Bersama orang-orang yang sabar...
Bersama orang-orang yang berjihad...
Bersama orang-orang yang tak pernah diam bila agamanya dicaci..
Bersama wanita-wanita lemah yang mempertahankan kehormatannya demi rasa cinta kepada Ilahi..
Bersama anak-anak penghafal Al-qur’an...
Tetaplah bersama...
Maka tak ada yang tak mustahil
 
Dari Seseorang Yang Jauh


Monday, March 24, 2014

Bukan Sesajak Kosong!!

Sahabat...
Maaf, jika aku lancang menulismu aksara ini..
Terlalu klise bila aku terus-terusan bermain kata..
Jujur...
Hanya itu yang ku bisa...
Tak lebih.

Sahabat...
Mungkin engkau berpikir kalau aku terlalu sombong soal menilai...
Terlalu ego hanya untuk mengakui kesalahan yang sengaja ku perbuat..
Tapi engkau tak pernah ambil pusing...
Dengan senyum 2x7-mu..
Engkau tlah taklukkan keangkuhan

Sahabat...
Lagi-lagi aku hanya bisa menulis..
Yah, aku hanya mampu menulis, tanpa bisa berpikir lebih jauh..
Sadarku... aku tlah menyakiti hatimu dalam-dalam...
Menancapkan beling-beling tersebut satu-satu.

Mungkin kali ini engkau sulit memaafkan...
Hanya karna aku ambil peduli dengan satu kata yang kau anggap biasa
“BELAGU”

Sahabat...
Sejujurnya aku tak bermaksud...
Aku sadar, kala itu aku terlalu rapuh...
Sandaranku tlah lama lumpuh
Sehingga aku pergi melarikan diri...
Tanpa pernah melihat ke belakang.

Sahabat...
Sampai kapan engkau terus mendiamiku seperti ini???

Aku tak sanggup bila harus mematung...
Tak sanggup bila harus berpura-pura buta...
Sedang engkau, jelas di depanku.

Sahabat...
Bisakah aku menebusnya???
Akankah aku memperolah kesempatan itu???

Aku tak bermaksud...
Aku benar-benar dikalahkan oleh nafsu...
Tak bisa mengelak meski diinjak sekalipun..
Sahabat...
Ku mohon...
Izinkanlah ku nikmati canda tawamu yang dulu...

Sahabat...
Kekosongan tlah jauh mengisi hari-hariku yang sekarang...
Untuk tertawa saja, aku harus menggigit jari...
Tak pernah terasa sakit, karna aku terus mengulangnya berkali-kali...

Sahabat...
Tahukah engkau...
Kelam, buram, legam...
Kini menelanku diam-diam.

Thursday, March 20, 2014

“SELAMAT ULANG TAHUN, ADIKKU TERSAYANG”

Ada sesuatu yang takkan mampu kuukir hanya dengan kata-kata
tentang dirimu, tentang kebaikan hatimu…

Dulu… ketika kita masih bersama…
Engkau adalah suka dalam dukaku, cahaya dalam gelapku, tembang dalam sepiku.
Keberadaanmu cukup berarti, hingga saat ini
meski jarak telah membentang lebar
Senyummu, sinar matamu dan kepribadianmu…
Melekat erat dalam ingatan, bahwa selamanya dirimu adalah bagian dari hidupku.
Ingin kuulur waktu, ‘tuk mendekap bias masa lalu
Kembali merengkuh tawa canda dan peluk mesramu…
Bertukar impian dan rencana
Bertengkar, berdebat, dan bergosip bersama.

Ucapkan Tantangan, pada angin yang bertiup kencang, ketika perahu kuat bergoncang.
Ucapkan Yakin, pada bimbang yang datang, ketika hati di persimpangan
Tapi jangan pernah ucapkan Kalah, jika perjuangan belum selesai, ketika hidup belum usai.

Dalam rindu akan hadirmu,
Ku coba merajut doa untuk setetes kebahagiaan pada Yang Maha Kuasa
Agar engkau, Adik dan Sahabatku tersayang….
Selalu berada dalam lindunganNya
Selalu memiliki banyak orang yang menyayangi
Dan selamanya, jangan pernah lupa pada ikatan tali persaudaraan juga persahabatan milik kita

Sekarang, selamanya… sampai maut memisahkan.
Terima kasih untuk semuanya, untuk memberiku kesempatan menjadi kakakmu
Jarak dan waktu mungkin memisahkan kita, tapi selamanya hati kita akan selalu terpaut.
Aku bangga menyebutmu, Adikku dan aku bahagia memanggilmu, Sahabatku.


                    Selamat ulang tahun, Adikku sayang!

                  Jadilah adik yang tak pernah mengeluh.


I love you now, yesterday, tomorrow and till the end of time.

Tuesday, March 11, 2014

Metamorfosis

Aku belum lama mengenalnya
Tapi ketika ku tersadar, mereka kini menjadi bahagianku.

Ada banyak memori yang tlah lama usang berceceran
Namun tak satupun luput dari pandangku
Kini, aku kembali mengenangnya untuk yang kedua kali.

Wajah-wajah lugu dan polos itu..
Kini sedikit tlah berubah
Setahun yang lalu tlah mencetak kami menjadi sesuatu meski belum sempurna
Merangkak dan berjalan, kami terus mencoba, meski masih tertatih...
 
Here We Are!!!


Barakallah Fil Umrik FLP Wilayah Aceh

Satu tahun sudah berlalu, sejak aku bergabung dengan FLP Wilayah Aceh february lalu. Ada cerita haru, lucu bahkan beberapa cerita horor di sana. Tapi semua itu tak membuat kami berhenti menulis. Bahkan saban hari, kami terus berlomba menjadi King and Queen dalam drama masing-masing. Meskipun begitu, satu tahun bukanlah waktu yang cepat untuk bermetamorfosis. Ada banyak coretan-coretan kecil yang terus mengoreksi karya kami satu-satu. Tidak hanya sekali dua kali, bahkan berkali-kali dan terus berlanjut. Kami tak pernah merasa marah atau jengkel sedikitpun, lantaran di dalamnya sudah ada peta-peta kecil yang menjadi penunjuk arah. Justru kami sangat bersyukur dan berterimaksih. Sebab kami tau, peta-peta itulah yang nanti kan membawa kami menjadi lebih baik lagi. Mungkin aku adalah salah satu dari ribuan orang yang beruntung kala itu. Setelah dilakukan penyeleksian secara ketat dan akurat, akhirnya inaugrasilah yang menjadi saksi bisu kelulusan aku dan kawan-kawan yang lain, hingga resmi menjadi anggota. Kedengarannya mungkin terlalu simple memang, tapi kenyataannya tidak sama sekali.

Ah sudahlah... 

Sejujurnya, ini tak layak disebut tulisan. Sebab aku menulisnya juga dalam keadaan setengah sadar. Tapi, entah apapun itu kalian menyebutnya nanti, aku sangat bahagia, karena saat itu pulalah, mereka menyebutnya KELUARGA BESAR FLP WILAYAH ACEH. Beruntung sekali bukan?

Aku memang masih kecil, tapi aku akan terus berusaha menjadi besar layaknya balon udara yang ditiup sepenuh hati. Meski agak sulit dan butuh kerja keras, tapi aku percaya. Kelak aku akan menjadi balon yang besar dan akan terbang bersama balon-balon yang lain meraih mimpi.

Selamat Milad FLP Wilayah Aceh yang ke-13.
Semoga diusiamu yang masih remaja ini, engkau slalu hadir menjadi inspirasi banyak orang
untuk terus menulis dan berkarya, kapanpun, dimanapun  dalam kondisi apapun.
Amien ya rabbal ‘alamien..
MILAD FLP Wilayah Aceh Ke-13

Tuesday, March 25, 2014

Surat Untuk Akhwat

Assalamu’alaikum Puspa Fillah...

sudahkah engkau membaca Al-Matsurat hari ini??
Atau justru engkau sedang bermain dengan anak-anak di TPA???
Tebakan ku salah ya???

Ah.. sudahlah..
cukup tau kabarmu saja, aku sudah bahagia.
Awalnya aku ragu untuk menulis surat ini...
Takut dianggap berlebihan dan bukan zamannya surat-menyurat lagi..
Tapi, apa daya...
kalau hati berkata lakukanlah, maka jiwapun sulit menolaknya.

Puspa Fillahku...
Saat ini terlalu sering kita melupakannya...
Saat ini, kita justru mengacuhkannya...
Saat ini, kita pura-pura tak mengenalinya...
Saat ini kita hanya menutup mata bila ia datang menghampiri..
Tidakkah kita takut bila mana penguasa langit dan bumi menariknya satu-satu...
Tidakkah kita khawatir bila yang kita miliki akan musnah binasa...
Masihkah kita mampu berleha-leha dengan segala kebohongan itu???
“Al hayaau minal iman.”

Wahai penghuni-penghuni Jannah-Nya (Amien..)
Kemana kita bawa rasa malu, hingga kita lupa darimana kita berasal..
Mengapa masih banyak orang-orang yang bertopeng muslim berjejer di depan yang bukan Mahramnya...
Tidakkah kita lihat???
Masihkah kita tertawa...

Sahabatku... !!!
Kemarilah...!!!
Bersatulah...!!!
Mari kita rebut kembali rasa malu itu...
Kita bisa, kalau kita bersama..

Sahabat...
Jangan takut..
Allah bersama kita..
Bersama orang-orang yang sabar...
Bersama orang-orang yang berjihad...
Bersama orang-orang yang tak pernah diam bila agamanya dicaci..
Bersama wanita-wanita lemah yang mempertahankan kehormatannya demi rasa cinta kepada Ilahi..
Bersama anak-anak penghafal Al-qur’an...
Tetaplah bersama...
Maka tak ada yang tak mustahil
 
Dari Seseorang Yang Jauh


Monday, March 24, 2014

Bukan Sesajak Kosong!!

Sahabat...
Maaf, jika aku lancang menulismu aksara ini..
Terlalu klise bila aku terus-terusan bermain kata..
Jujur...
Hanya itu yang ku bisa...
Tak lebih.

Sahabat...
Mungkin engkau berpikir kalau aku terlalu sombong soal menilai...
Terlalu ego hanya untuk mengakui kesalahan yang sengaja ku perbuat..
Tapi engkau tak pernah ambil pusing...
Dengan senyum 2x7-mu..
Engkau tlah taklukkan keangkuhan

Sahabat...
Lagi-lagi aku hanya bisa menulis..
Yah, aku hanya mampu menulis, tanpa bisa berpikir lebih jauh..
Sadarku... aku tlah menyakiti hatimu dalam-dalam...
Menancapkan beling-beling tersebut satu-satu.

Mungkin kali ini engkau sulit memaafkan...
Hanya karna aku ambil peduli dengan satu kata yang kau anggap biasa
“BELAGU”

Sahabat...
Sejujurnya aku tak bermaksud...
Aku sadar, kala itu aku terlalu rapuh...
Sandaranku tlah lama lumpuh
Sehingga aku pergi melarikan diri...
Tanpa pernah melihat ke belakang.

Sahabat...
Sampai kapan engkau terus mendiamiku seperti ini???

Aku tak sanggup bila harus mematung...
Tak sanggup bila harus berpura-pura buta...
Sedang engkau, jelas di depanku.

Sahabat...
Bisakah aku menebusnya???
Akankah aku memperolah kesempatan itu???

Aku tak bermaksud...
Aku benar-benar dikalahkan oleh nafsu...
Tak bisa mengelak meski diinjak sekalipun..
Sahabat...
Ku mohon...
Izinkanlah ku nikmati canda tawamu yang dulu...

Sahabat...
Kekosongan tlah jauh mengisi hari-hariku yang sekarang...
Untuk tertawa saja, aku harus menggigit jari...
Tak pernah terasa sakit, karna aku terus mengulangnya berkali-kali...

Sahabat...
Tahukah engkau...
Kelam, buram, legam...
Kini menelanku diam-diam.

Thursday, March 20, 2014

“SELAMAT ULANG TAHUN, ADIKKU TERSAYANG”

Ada sesuatu yang takkan mampu kuukir hanya dengan kata-kata
tentang dirimu, tentang kebaikan hatimu…

Dulu… ketika kita masih bersama…
Engkau adalah suka dalam dukaku, cahaya dalam gelapku, tembang dalam sepiku.
Keberadaanmu cukup berarti, hingga saat ini
meski jarak telah membentang lebar
Senyummu, sinar matamu dan kepribadianmu…
Melekat erat dalam ingatan, bahwa selamanya dirimu adalah bagian dari hidupku.
Ingin kuulur waktu, ‘tuk mendekap bias masa lalu
Kembali merengkuh tawa canda dan peluk mesramu…
Bertukar impian dan rencana
Bertengkar, berdebat, dan bergosip bersama.

Ucapkan Tantangan, pada angin yang bertiup kencang, ketika perahu kuat bergoncang.
Ucapkan Yakin, pada bimbang yang datang, ketika hati di persimpangan
Tapi jangan pernah ucapkan Kalah, jika perjuangan belum selesai, ketika hidup belum usai.

Dalam rindu akan hadirmu,
Ku coba merajut doa untuk setetes kebahagiaan pada Yang Maha Kuasa
Agar engkau, Adik dan Sahabatku tersayang….
Selalu berada dalam lindunganNya
Selalu memiliki banyak orang yang menyayangi
Dan selamanya, jangan pernah lupa pada ikatan tali persaudaraan juga persahabatan milik kita

Sekarang, selamanya… sampai maut memisahkan.
Terima kasih untuk semuanya, untuk memberiku kesempatan menjadi kakakmu
Jarak dan waktu mungkin memisahkan kita, tapi selamanya hati kita akan selalu terpaut.
Aku bangga menyebutmu, Adikku dan aku bahagia memanggilmu, Sahabatku.


                    Selamat ulang tahun, Adikku sayang!

                  Jadilah adik yang tak pernah mengeluh.


I love you now, yesterday, tomorrow and till the end of time.

Tuesday, March 11, 2014

Metamorfosis

Aku belum lama mengenalnya
Tapi ketika ku tersadar, mereka kini menjadi bahagianku.

Ada banyak memori yang tlah lama usang berceceran
Namun tak satupun luput dari pandangku
Kini, aku kembali mengenangnya untuk yang kedua kali.

Wajah-wajah lugu dan polos itu..
Kini sedikit tlah berubah
Setahun yang lalu tlah mencetak kami menjadi sesuatu meski belum sempurna
Merangkak dan berjalan, kami terus mencoba, meski masih tertatih...
 
Here We Are!!!


Barakallah Fil Umrik FLP Wilayah Aceh

Satu tahun sudah berlalu, sejak aku bergabung dengan FLP Wilayah Aceh february lalu. Ada cerita haru, lucu bahkan beberapa cerita horor di sana. Tapi semua itu tak membuat kami berhenti menulis. Bahkan saban hari, kami terus berlomba menjadi King and Queen dalam drama masing-masing. Meskipun begitu, satu tahun bukanlah waktu yang cepat untuk bermetamorfosis. Ada banyak coretan-coretan kecil yang terus mengoreksi karya kami satu-satu. Tidak hanya sekali dua kali, bahkan berkali-kali dan terus berlanjut. Kami tak pernah merasa marah atau jengkel sedikitpun, lantaran di dalamnya sudah ada peta-peta kecil yang menjadi penunjuk arah. Justru kami sangat bersyukur dan berterimaksih. Sebab kami tau, peta-peta itulah yang nanti kan membawa kami menjadi lebih baik lagi. Mungkin aku adalah salah satu dari ribuan orang yang beruntung kala itu. Setelah dilakukan penyeleksian secara ketat dan akurat, akhirnya inaugrasilah yang menjadi saksi bisu kelulusan aku dan kawan-kawan yang lain, hingga resmi menjadi anggota. Kedengarannya mungkin terlalu simple memang, tapi kenyataannya tidak sama sekali.

Ah sudahlah... 

Sejujurnya, ini tak layak disebut tulisan. Sebab aku menulisnya juga dalam keadaan setengah sadar. Tapi, entah apapun itu kalian menyebutnya nanti, aku sangat bahagia, karena saat itu pulalah, mereka menyebutnya KELUARGA BESAR FLP WILAYAH ACEH. Beruntung sekali bukan?

Aku memang masih kecil, tapi aku akan terus berusaha menjadi besar layaknya balon udara yang ditiup sepenuh hati. Meski agak sulit dan butuh kerja keras, tapi aku percaya. Kelak aku akan menjadi balon yang besar dan akan terbang bersama balon-balon yang lain meraih mimpi.

Selamat Milad FLP Wilayah Aceh yang ke-13.
Semoga diusiamu yang masih remaja ini, engkau slalu hadir menjadi inspirasi banyak orang
untuk terus menulis dan berkarya, kapanpun, dimanapun  dalam kondisi apapun.
Amien ya rabbal ‘alamien..
MILAD FLP Wilayah Aceh Ke-13