Monday, March 24, 2014

Bukan Sesajak Kosong!!

Sahabat...
Maaf, jika aku lancang menulismu aksara ini..
Terlalu klise bila aku terus-terusan bermain kata..
Jujur...
Hanya itu yang ku bisa...
Tak lebih.

Sahabat...
Mungkin engkau berpikir kalau aku terlalu sombong soal menilai...
Terlalu ego hanya untuk mengakui kesalahan yang sengaja ku perbuat..
Tapi engkau tak pernah ambil pusing...
Dengan senyum 2x7-mu..
Engkau tlah taklukkan keangkuhan

Sahabat...
Lagi-lagi aku hanya bisa menulis..
Yah, aku hanya mampu menulis, tanpa bisa berpikir lebih jauh..
Sadarku... aku tlah menyakiti hatimu dalam-dalam...
Menancapkan beling-beling tersebut satu-satu.

Mungkin kali ini engkau sulit memaafkan...
Hanya karna aku ambil peduli dengan satu kata yang kau anggap biasa
“BELAGU”

Sahabat...
Sejujurnya aku tak bermaksud...
Aku sadar, kala itu aku terlalu rapuh...
Sandaranku tlah lama lumpuh
Sehingga aku pergi melarikan diri...
Tanpa pernah melihat ke belakang.

Sahabat...
Sampai kapan engkau terus mendiamiku seperti ini???

Aku tak sanggup bila harus mematung...
Tak sanggup bila harus berpura-pura buta...
Sedang engkau, jelas di depanku.

Sahabat...
Bisakah aku menebusnya???
Akankah aku memperolah kesempatan itu???

Aku tak bermaksud...
Aku benar-benar dikalahkan oleh nafsu...
Tak bisa mengelak meski diinjak sekalipun..
Sahabat...
Ku mohon...
Izinkanlah ku nikmati canda tawamu yang dulu...

Sahabat...
Kekosongan tlah jauh mengisi hari-hariku yang sekarang...
Untuk tertawa saja, aku harus menggigit jari...
Tak pernah terasa sakit, karna aku terus mengulangnya berkali-kali...

Sahabat...
Tahukah engkau...
Kelam, buram, legam...
Kini menelanku diam-diam.

No comments:

Monday, March 24, 2014

Bukan Sesajak Kosong!!

Sahabat...
Maaf, jika aku lancang menulismu aksara ini..
Terlalu klise bila aku terus-terusan bermain kata..
Jujur...
Hanya itu yang ku bisa...
Tak lebih.

Sahabat...
Mungkin engkau berpikir kalau aku terlalu sombong soal menilai...
Terlalu ego hanya untuk mengakui kesalahan yang sengaja ku perbuat..
Tapi engkau tak pernah ambil pusing...
Dengan senyum 2x7-mu..
Engkau tlah taklukkan keangkuhan

Sahabat...
Lagi-lagi aku hanya bisa menulis..
Yah, aku hanya mampu menulis, tanpa bisa berpikir lebih jauh..
Sadarku... aku tlah menyakiti hatimu dalam-dalam...
Menancapkan beling-beling tersebut satu-satu.

Mungkin kali ini engkau sulit memaafkan...
Hanya karna aku ambil peduli dengan satu kata yang kau anggap biasa
“BELAGU”

Sahabat...
Sejujurnya aku tak bermaksud...
Aku sadar, kala itu aku terlalu rapuh...
Sandaranku tlah lama lumpuh
Sehingga aku pergi melarikan diri...
Tanpa pernah melihat ke belakang.

Sahabat...
Sampai kapan engkau terus mendiamiku seperti ini???

Aku tak sanggup bila harus mematung...
Tak sanggup bila harus berpura-pura buta...
Sedang engkau, jelas di depanku.

Sahabat...
Bisakah aku menebusnya???
Akankah aku memperolah kesempatan itu???

Aku tak bermaksud...
Aku benar-benar dikalahkan oleh nafsu...
Tak bisa mengelak meski diinjak sekalipun..
Sahabat...
Ku mohon...
Izinkanlah ku nikmati canda tawamu yang dulu...

Sahabat...
Kekosongan tlah jauh mengisi hari-hariku yang sekarang...
Untuk tertawa saja, aku harus menggigit jari...
Tak pernah terasa sakit, karna aku terus mengulangnya berkali-kali...

Sahabat...
Tahukah engkau...
Kelam, buram, legam...
Kini menelanku diam-diam.

No comments: