Aku
sadar, ragamu tak sekekar yang terlihat.
Namun,
semangat yang kau berikan
Menyimpan
banyak aksara kehidupan
Ayah...
Kau
acuhkan peluh yang mengguyur lekuk tubuhmu.
Kau
timbun segala penderitaan itu
Kau
sirami jiwa yang kerontang
Kau
tanami sebuah cinta dan kasih sayang
Lalu
kau pupuk dengan nasehat
Hingga
aku, bisa memetik satu bintang untukmu
Ayah...
Kerutan-kerutan
kecil di wajahmu
Kini
semakin jelas terlihat
Namun
tak ada seburat penyesalan melekat
Pahit
engkau telan sendiri, sedang madu kau bagikan untukku
Tuhan...
Sebelum
nafas ini berhenti menderu
Izinkan
aku untuk membahagiakannya.
No comments:
Post a Comment