Friday, February 21, 2014

Sebuah Sesal

Redup tirai emas yang membias kemerahan
Menghias hati dalam suasana kelabu,
Syahdu...                                                                                                                                     Se-syahdu  jiwa-jiwa mereka yang tenang di alam sana

Ya Allah…
Dalam gundah penuh keraguan aku menyapa-Mu
Menatap diriku sendiri yang terus berpaling
Sesekali dosa-dosa kusesali
Namun berjuta kali terus kuulangi
Betapa daku harus menghadap-Mu
Sedang seluruh urat syarafku selalu menceritakan kepalsuan
Sungguh tiada yang mendesakku, kecuali sebuah pengampunan-Mu
 “Barang siapa yang berbuat kebaikan sebesar dzarrahpun, niscaya akan diberi (balasan).”

“Dan barang siapa yang berbuat kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya akan melihat (balasan)nya pula.”




No comments:

Friday, February 21, 2014

Sebuah Sesal

Redup tirai emas yang membias kemerahan
Menghias hati dalam suasana kelabu,
Syahdu...                                                                                                                                     Se-syahdu  jiwa-jiwa mereka yang tenang di alam sana

Ya Allah…
Dalam gundah penuh keraguan aku menyapa-Mu
Menatap diriku sendiri yang terus berpaling
Sesekali dosa-dosa kusesali
Namun berjuta kali terus kuulangi
Betapa daku harus menghadap-Mu
Sedang seluruh urat syarafku selalu menceritakan kepalsuan
Sungguh tiada yang mendesakku, kecuali sebuah pengampunan-Mu
 “Barang siapa yang berbuat kebaikan sebesar dzarrahpun, niscaya akan diberi (balasan).”

“Dan barang siapa yang berbuat kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya akan melihat (balasan)nya pula.”




No comments: