Thursday, December 12, 2013

SEMUA TENTANGMU

Apa kabar ibu tersayang???
Tak ada kenikmatan yang paling indah selain bersamamu mengucap syukur.
Engkau telah merawat, menjaga dan menyayang..
Hingga aku tumbuh seperti bayi yang lain, aktif dan gak bisa diam.
Engkau tak pernah memarahiku saat gelas kesayanganmu tiba-tiba pecah berhamburan dilantai akibat ulahku.
Dengan sabar engkau menjauhiku dari pecahan beling itu, agar aku tak menginjaknya dan terluka.

Ibu...
Engkau tak pernah mengeluh saat aku mulai bosan dengan semua yang kulakukan.
Dengan tabah engkau menghiburku dengan cerita-cerita lucu, agar aku semangat lagi.

Ibu...
Pernah suatu hari engkau pura-pura kenyang, hanya karna waktu itu aku menangis kelaparan dan tak kutemukan apa-apa selain 1 bungkus roti yang kau beli 2 hari lalu.
Dengan ikhlas engkau memberikan semuanya, dan dengan rakus pula aku menghabisinya tanpa menyisakan untukmu.
Bahkan engkau masih saja tersenyum saat aku terkadang enggan menuruti apa katamu.

Ibu...
Engkau slalu berbaik sangka kepadaku
Meski terkadang aku sering berbohong sekalipun.
Ibu...
Tak ada yang mampu setegar dirimu...
Setabah kasih sayangmu...
Setulus cinta sucimu...
Demi sang buah hati,,,, engkau pun rela menggadaikan kebahagiaan separuh hidupmu.

Ya...
Demi aku, anakmu.

Pernah suatu hari, aku mengintipmu terisak di atas sajadah biru kesayanganmu
Waktu itu aku tak tau harus bagaimana.
Aku hanya mematung, bak tengkorak hidup tak berarti.
Saat itu, aku sungguh merasa bersalah...
Seolah dosa-dosa ku slama ini mengadili dan menyeretku ke lembah lorong gelap dan panas.
Aku ikut terisak dalam tegak..

Diam-diam ku paksakan langkah ini menghampirimu...
Kurangkul tubuhmu yang terbalut mukena.
Disitu aku menumpahkan segalanya...
Aku menangis, bagai anak kecil yang tlah diambil mainannya.
Lalu engkau membalas pelukku...
Menenangkan aku, agar aku berhenti menangis.

 “Sayang, jangan menangis lagi. Bagi ibu, engkaulah malaikat terindah yang tiada duanya. Jika engkau menangis, maka langitpun ikut berduka atas tangismu.” Seolah kata-kata itu  bagai peluru perak yang menghujam dahaga jiwa yang kemarau. 

Disela-sela isakku, aku merasakan ada 1 titik embun ikut tertuang di pipimu. 
“Ibu, engkau juga menangis.”
Peluk cium untukmu ibu...


Dek Aris, Kak Rha, Dek Fat

No comments:

Thursday, December 12, 2013

SEMUA TENTANGMU

Apa kabar ibu tersayang???
Tak ada kenikmatan yang paling indah selain bersamamu mengucap syukur.
Engkau telah merawat, menjaga dan menyayang..
Hingga aku tumbuh seperti bayi yang lain, aktif dan gak bisa diam.
Engkau tak pernah memarahiku saat gelas kesayanganmu tiba-tiba pecah berhamburan dilantai akibat ulahku.
Dengan sabar engkau menjauhiku dari pecahan beling itu, agar aku tak menginjaknya dan terluka.

Ibu...
Engkau tak pernah mengeluh saat aku mulai bosan dengan semua yang kulakukan.
Dengan tabah engkau menghiburku dengan cerita-cerita lucu, agar aku semangat lagi.

Ibu...
Pernah suatu hari engkau pura-pura kenyang, hanya karna waktu itu aku menangis kelaparan dan tak kutemukan apa-apa selain 1 bungkus roti yang kau beli 2 hari lalu.
Dengan ikhlas engkau memberikan semuanya, dan dengan rakus pula aku menghabisinya tanpa menyisakan untukmu.
Bahkan engkau masih saja tersenyum saat aku terkadang enggan menuruti apa katamu.

Ibu...
Engkau slalu berbaik sangka kepadaku
Meski terkadang aku sering berbohong sekalipun.
Ibu...
Tak ada yang mampu setegar dirimu...
Setabah kasih sayangmu...
Setulus cinta sucimu...
Demi sang buah hati,,,, engkau pun rela menggadaikan kebahagiaan separuh hidupmu.

Ya...
Demi aku, anakmu.

Pernah suatu hari, aku mengintipmu terisak di atas sajadah biru kesayanganmu
Waktu itu aku tak tau harus bagaimana.
Aku hanya mematung, bak tengkorak hidup tak berarti.
Saat itu, aku sungguh merasa bersalah...
Seolah dosa-dosa ku slama ini mengadili dan menyeretku ke lembah lorong gelap dan panas.
Aku ikut terisak dalam tegak..

Diam-diam ku paksakan langkah ini menghampirimu...
Kurangkul tubuhmu yang terbalut mukena.
Disitu aku menumpahkan segalanya...
Aku menangis, bagai anak kecil yang tlah diambil mainannya.
Lalu engkau membalas pelukku...
Menenangkan aku, agar aku berhenti menangis.

 “Sayang, jangan menangis lagi. Bagi ibu, engkaulah malaikat terindah yang tiada duanya. Jika engkau menangis, maka langitpun ikut berduka atas tangismu.” Seolah kata-kata itu  bagai peluru perak yang menghujam dahaga jiwa yang kemarau. 

Disela-sela isakku, aku merasakan ada 1 titik embun ikut tertuang di pipimu. 
“Ibu, engkau juga menangis.”
Peluk cium untukmu ibu...


Dek Aris, Kak Rha, Dek Fat

No comments: