Sunday, December 22, 2013

Aksara Cinta di Perantauan


Saat kedua  kristal aswad merekah....
Aku hanya mampu menangis dan menangis...
Dinding-dinding  beku itu seolah ingin menelanku  hidup-hidup
Aku tersadar...
Kalau aku tidaklah sendiri.
 Kulihat seseorang diujung  retina
Sedang  tersenyum ke arahku.
Katanya, aku boleh memanggilnya ibu
Sesaat aku hanya bisa menikmati sentuhan-sentuhan hangatnya..
Membelai lembut wajahku.
Aku tak bergeming...
Saat bibirnya mulai mengecup rona pipiku.
Hingga aku bungkam dan berhenti terisak
Ibu...
Perasaan, baru kemaren sore engkau menggendong dan  menina bobokkan diriku
Namun saat ku terjaga,  aku justru menemukan tubuhku  telah bermetamorfosis menjadi tumbuh semakin dewasa.
ibu...
bolehkah aku meminta sesuatu padamu?
Tidak bu...
Aku tidak akan meminta lagi yang aneh-aneh  seperti dulu.
Yang  ku inginkan hanya satu.

“ Ibu, Izinkan aku membahagiakanmu.  Sebelum raga ini  melepuh , kembali kepada Sang Pencipta”.
Little Nawra

No comments:

Sunday, December 22, 2013

Aksara Cinta di Perantauan


Saat kedua  kristal aswad merekah....
Aku hanya mampu menangis dan menangis...
Dinding-dinding  beku itu seolah ingin menelanku  hidup-hidup
Aku tersadar...
Kalau aku tidaklah sendiri.
 Kulihat seseorang diujung  retina
Sedang  tersenyum ke arahku.
Katanya, aku boleh memanggilnya ibu
Sesaat aku hanya bisa menikmati sentuhan-sentuhan hangatnya..
Membelai lembut wajahku.
Aku tak bergeming...
Saat bibirnya mulai mengecup rona pipiku.
Hingga aku bungkam dan berhenti terisak
Ibu...
Perasaan, baru kemaren sore engkau menggendong dan  menina bobokkan diriku
Namun saat ku terjaga,  aku justru menemukan tubuhku  telah bermetamorfosis menjadi tumbuh semakin dewasa.
ibu...
bolehkah aku meminta sesuatu padamu?
Tidak bu...
Aku tidak akan meminta lagi yang aneh-aneh  seperti dulu.
Yang  ku inginkan hanya satu.

“ Ibu, Izinkan aku membahagiakanmu.  Sebelum raga ini  melepuh , kembali kepada Sang Pencipta”.
Little Nawra

No comments: